I.
Judul Percobaan : Kinetika Kimia
II. Tanggal
Percobaan : 27 Februari 2013
III.
Tujuan
·
Menyelidiki pengaruh
suhu terhadap laju reaksi pada reaksi antara natrium tio sulfat dengan asam
klorida.
·
Menjelaskan dan
menghitung laju reaksi, tingkat reaksi dan mekanismenya.
·
Mempelajari pengaruh
konsentrasi, suhu dan katalis terhadap laju reaksi.
·
Menyelidiki pengaruh
suhu dan penetuan energi penagktifan energi redoks Fe3+ dengan S2O22-
IV.
Dasar Teori
Kinetika
kimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari laju dan mekasime reaksi
kimia. Besi lebih cepat berkarat dalam udara lembab dari pada udara kering;
makanan lebih cepat busuk bila tidak di dinginkan. Ini merupakan dua contoh
yang lazim dari perubahan kimia yang kompleks dengan laju beranaka menurut kondisi
reaksi
Laju rekasi
adalah besarnya perubahan konsentrasi reaktan atau produk dalam satu satuan
waktu. Perubahan konsentrasi setiap unsur di bagi dengan koefisiennya dalam
persamaan yang seimbang atau stokiometri. Laju perubahan reaktan muncul dengan
tanda negatif dan perubahan produk dengan tanda positif. Persamaan laju reaksi secara umum ditulis sebagai berikut:
R = k [A]m [B]n
K sebagai konstanta laju reaksi, m dan n orde parsial masing-masing
pereaksi. Laju (atau kecepatan) menunjukkan sesuatu
yang terjadi persatuan waktu. (Petrucci,
1987) Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu konsentrasi,
suhu, luas permukaan, dan katalis.
Konsentrasi adalah
banyaknya zat terlarut di dalam sejumlah pelarut. Semakin banyak zat terlarut,
maka akan semakin besar pula konsentrasi larutan. suatu larutan dengan
konsentrasi tinggi mengandung partikel yang lebih banyak, jika dibandingkan
dengan larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah. Pada konsentrasi tinggi,
memungkinkan tumbukan yang terjadi akan lebih banyak, sehingga membuka peluang
semakin banyak tumbukan efektif yang menyebabkan laju reaksi menjadi lebih
cepat. Akibatnya, hasil reaksi akan lebih cepat terbentuk.
Suhu. Peningkatan suhu meningkatkan fraksi
molekul yang memiliki energi melebihi energi aktivasi. Frekuensi tumbukan
meningkat dengan meningkatnya suhu, dan diharapkan hal tersebut sebagai faktor
untuk mempercepat suatu reaksi kimia. (Petrucci,
1987)
Luas permukaan memiliki peranan yang
penting dalam laju reaksi. Apabila semakin kecil luas permukaan, maka semakin
kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi semakin
lambat. Begitupun sebaliknya. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga
turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu
yang dibutuhkan untuk bereaksi.
Katalis ialah zat yang mengambil bagian
dalam reaksi kimia dan mempercepatnya, tetapi ia sendiri tidak mengalami
perubahan kimia yang permanen. Jadi, katalis tidak muncul dalam persamaan kimia
secara keseluruhan, tetapi kehadirannya sangat mempengaruhi hukum laju,
memodifikasi, dan mempercepat lintasan yang ada, atau lazimnya, membuat
lintasan yang sama sekali baru bagi kelangsungan reaksi. Katalis menimbulkan
efek yang nyata pada laju reaksi, meskipun dengan jumlah yang sangat sedkit. (Oxtoby, 2001).
V. Alat dan bahan
1.
Alat :
·
Rak tabung reaksi 1 buah
·
Gelas ukur 3 buah
·
Gelas kimia 6 buah
·
Pipet tetes 2 buah
·
Pembakar spirtus 1 buah
·
Tabung reaksi 3 buah
·
Thermometer 1 buah
·
Stopwatch 1 buah
2.
Bahan
·
HCl 2 M ; 3M
·
Na₂S₂O₃ 0,2 M; 0,1 M;
·
Feᶟᶧ
0,05 M
·
S₂O₃²¯ 0,1 M
·
Aquades
VI. Cara Kerja
a.
Menentukan tingkat reaksi
1. Disiapkan alat dan
bahan
2. Disiapkan tanda
silang dengan tinta hitam pada sehelai kertas putih.
3. Larutan HCl 2 M
sebanyak 10 cm3 dimasukan kedalam gelas kimia dan diletakan gelas kimia
tersebut diatas tanda silang.
4. Ditambahkan 20 cm3
larutan Na2S2O3 0,2 M.
5. Dicatat waktu sejak
penambahan larutan Na2S2O3, sampai tanda
silang tidak terlihat lagi dari atas.
6. Diulangi percobaan
dengan larutan Na2S2O3 yang lebih diencerkan.
7. Diulangi langkah 1-6
dengan menggunakan larutan HCl.
b.
Pengaruh suhu
1. Disiapkan alat dan
bahan.
2. Dibuat tanda silang
yang sama tipisnya pada 2 helai kertas putih, ditempelkan kertas tersebut pada
gelas kimia dengan tanda silang menghadap ke atas.
3. Dimasukan 100cm3
Na2S2O3 0,1 M kedalam gelas kimia 1, diukur
suhunya dan dicatat
4. Ditambahkan 10 cm3
HCl 3M.
5. Dicatat waktu sejak
penambahan larutan HCl tersebut sampai tanda silang tepat tidak terlihat lagi.
6. Langkah 1-5 diulangi
dengan dipanaskan terlebih dahulu sampai suhunya 100C diatas suhu kamar.
c.
Pengaruh suhu dan penentuan energi
pengaktifan reaksi Fe3+ dengan S2O32-
1. Alat dan bahan
disiapkan.
2. Disiapkan 3 buah
gelas kimia 250 mL.
o
Gelas kimia A diisidengan air dingin ( suhu
di ukur oleh termometer kira – kira sama dengan suhu kamar, yaitu 25 derajat ).
o
Gelas kimia ke B diisi dengan air pada suhu
45 derajat C.
o
Gelas kimia ke C diisi dengan air bersuhu kira – kira 65
derajat C.
3. Dengan menggunakan
gelas ukur 10 mL, dimasukan masing-masing 2 mL larutan 0,05 M Fe3+
kedalam 3 buah tabung reaksi.
4. Tabung 1 diletakan
dalam gelas kimia A, tabung kimia 2 diletakan dalam gelas kimia B ( suhu 45
derajat C) dan tabung kimia 3 diletakan dalam gelas kimia C.
5. Untuk masing – masing
proses waktu dicatat samapai terjadi perubahan (menjadi bening).
d.
Pengaruh Katalis Dalam Kinematika Kimia
1. Dituangkan 40 mL
larutan 30% H2O2 kedalam gelas ukur 250 mL.
2. Ditambahkan 20 mL
detergen cair kedalam gelas ukur berisi larutan H2O2. Digoyangkan
gelas ukur agar bereaksi dengan baik .
3. Diteteskan pewarna
makanan.
4. Ditambahkan KI jenuh
ke dalam gelas ukur.
5. Dituliskan reaksi
yang terjadi.
VII.Data Pengamatan
a.
Percobaan 1
Tabel 1
Volume HCl 2M (cmᶟ)
|
Volume ( cmᶟ)
|
Konsentrasi (mol/dmᶟ)
Na₂S₂O₃ awal reaksi
|
Waktu detik
|
1/waktu
|
||
Na₂S₂O₃ 0,2 M
|
Air
|
Jumlah volume
|
||||
10
|
20
|
-
|
30
|
0,2
|
27,99
|
0,035
|
10
|
15
|
5
|
30
|
0,15
|
35,08
|
0,028
|
10
|
10
|
10
|
30
|
0,1
|
59,05
|
0,016
|
10
|
5
|
15
|
30
|
0,05
|
151
|
0,00662
|
Perhitungan Konsentrasi Awal Na₂S₂O₃
1. MHClVHCl=
M Na₂S₂O₃V Na₂S₂O₃= [Na₂S₂O₃] awal
[Na₂S₂O₃] awal =
=
= 0,2 M
2. MHClVHCl=
M Na₂S₂O₃V Na₂S₂O₃= [Na₂S₂O₃] awal
[Na₂S₂O₃] awal =
=
= 0,15 M
3. MHClVHCl=
M Na₂S₂O₃V Na₂S₂O₃= [Na₂S₂O₃] awal
[Na₂S₂O₃] awal =
=
= 0,1 M
4. MHClVHCl=
M Na₂S₂O₃V Na₂S₂O₃= [Na₂S₂O₃] awal
[Na₂S₂O₃] awal =
=
= 0,05 M
Tabel 2
Volume
Na₂S₂O₃ 0,2 M (cmᶟ)
|
Volume ( cmᶟ)
|
Konsentrasi (mol/dmᶟ)
HCl
awal reaksi
|
Waktu detik
|
1/waktu
|
||
HCl 0,2 M
|
Air
|
Jumlah volume
|
||||
20
|
10
|
-
|
30
|
0,5
|
25,75
|
0,038
|
20
|
7,5
|
2,5
|
30
|
0,375
|
25,25
|
0,039
|
20
|
5
|
5
|
30
|
0,25
|
24,73
|
0,040
|
Perhitungan
konsentrasi HCl awal reaksi tabel 2 :
1. MHClVHCl=
M Na₂S₂O₃V Na₂S₂O₃= [Na₂S₂O₃] awal
[Na₂S₂O₃] awal =
=
= 0,5 M
2. MHClVHCl=
M Na₂S₂O₃V Na₂S₂O₃= [Na₂S₂O₃] awal
[Na₂S₂O₃] awal =
=
= 0,375 M
3. MHClVHCl=
M Na₂S₂O₃V Na₂S₂O₃= [Na₂S₂O₃] awal
[Na₂S₂O₃] awal =
=
= 0,25 M
b.
Percobaan 2
Perc.
|
V
Na₂S₂O₃ 0,1 M
|
V
HCl 3 M
|
T
( suhu)
|
Waktu
|
pengamatan
|
1.
|
100
cmᶟ
|
10
cmᶟ
|
26 ̊C
|
37,58
|
Terjadi
perubahan warna dari tak berwarna menjadi putih
|
2.
|
100
cmᶟ
|
10
cmᶟ
|
35 ̊C
|
19,01
|
Terjadi
perubahan warna dari tak berwarna menjadi putih dalam waktu singkat
|
c. Percobaan
3
tabung
|
T
( detik )
|
T
( k )
|
1/T
( 1/k )
|
k
|
ln
k
|
A+1
|
242
|
298
|
0,00335
|
165,28
|
5,10
|
A+2
|
62
|
335
|
0,00314
|
645,16
|
6,46
|
A+3
|
41,8
|
338
|
0,00295
|
956,88
|
6,86
|
K=
KA+1 =
=
=
=
165,28
KB+2
=
=
=
= 645,16
Kc+3
=
=
=
=
954,88
VIII. Hasil
dan diskusi
Laju reaksi
adalah perubahan konsentrasi persatuan waktu. Di mana seiring dengan
berjalannya produk, konsentrasi reaktan akan berkurang sedangkan produk akan
bertambah.
Pada percobaan Kinetika Kimia ini dilakukan
percobaan untuk menentukan kecepatan suatu reaksi, dan bagaimana peran katalis,
konsetrasi, dan temperatur dalam suatureaksi kimia. Dalam melakukan percobaan
ini, kita memerlukan mencatat waktu untuk mencatat waktu yang diperlukan untuk
bereaksi. Percobaan ini terdapat empat tahap pengujian diantaranya menentukan
tingkat reaksi, pengaruh suhu, pengaruh suhu dan penentuan energi pengaktifan
reaksi redoks Fe3+ dengan S2O32-
, pengaruh katalis dalam kinetika kimia.
Percobaan
pertama, HCl 2M dicampurkan dengan Na2S2O3 0,2M. Tabel
pertama, dibuat HCl 2M yang konstant dan tabel kedua Na2S2O3
0,2M yang konstan. Waktu yang dihasilkan tabel pertama lebih cepat
dibandingkan tabel kedua. Makin ditambah Na2S2O3 maka reaksi
yang berlangsung akan semakin cepat. Sedangkan semakin ditambah HCl maka reaksi
yang berlangsung akan semakin lambat. Penambahan air kan menjadikan larutan
encer dan memperlambat reaksi. Waktu diperoleh semenjak larutan dicampurkan
hingga tanda (x) menghilang.
Percobaan
kedua, dua tabung yang berisi Na2S2O3 0,1M
dipanaskan dan yang lain dibiarkan, kemudian dicampur HCl 3M dikedua tabung.
Suhu yang didapat pada tabung yang dipanaskan 350C dan tabung yang
lain 260C, dan waktu yang diperoleh secara berurutan yaitu 19,01
detik dan 37,58 detik. Hal ini menunjukan bahwa suhu akan sangat berpengaruh
terhadap laju reaksi. Semakin rendah suhu maka laju reaksi semakin lambat.
Percobaan ketiga,
terdapat tiga tabung reaksi diberikan suhu yang berbeda. Untuk tabung 1 250C,
tabung 2 450C, dan tabung 3 650C. Waktu yang didapat
secara berurutan yaitu 242 detik, 62 detik, 41,89 detik. Hal ini menunjukan
bahwa semakin tinggi suhu reaksi akan berlangsung semakin cepat dan
menghasilkan nilai konstanta yang kecil. Sehingga konstanta (k) berbanding
terbalik dengan waktu.
Percobaan terakhir
yaitu percobaan pasta gig gajah, dengan menggunakan KI sebagai katalis. Reaksi
dekomposisi H2O2 berlangsung
menghasilkan gas O2 yang akan
membentuk buih dengan cairan detergen. Buih dari gas O2
tersebut akan semakin banyak dan akhirnya keluar dari gelas ukur sehingga
terlihat seperti pasta gigi gajah.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil yang tidak sesuai dengan literatur diantaranya kurang
tepatnya dalam pengambilan data, kurang telitinya dalam proses praktikum, dan
penarikan hasil pengamatan yang tidak tepat.
IX. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan
, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Proses
pengenceran akan memperlambat laju reaksi, dan mempertahankan kesetimbangan
pada sistem reaksi.
2. Semakin
tinggi suhu maka semakin cepat laju reaksi.
3. Konstanta
(k) berbanding terbalik dengan waktu yang diperoleh.
4. Penambahan
katalis akan mempercepat reaksi.
Daftar Pustaka
Ø Chang, Raymond. 2005.
KIMIA DASAR: Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Erlangga: Jakarta.
Ø Keenan, dkk.1980.Kimia
untuk Universitas. Jakarta : Penerbit Erlangga
Lampiran.
a. Percobaan
1 (Menentukan Tingkat Reaksi)
1. Buatlah
Grafik
terhadap konsentrasi Na₂S₂O₃
Bagaimana hubungan
aljabar antara
dengan konsentrasi.
Berapa tingkat reaksi terhadap Na₂S₂O₃ ?
Jawab:
Hubungan aljabar antara
dengan konsentrasi Na₂S₂O₃ adalah
menghasilkan garis linear yang naik.
Tingkat reaksi Na₂S₂O₃
=
=
=
=
m
m
= 1
2. Buatlah
grafik
terhadap konsentrasi HCl
Bagaimana hubungan aljabar antara
dengan konsentrasi HCl.
Berapa tingkat reaksi terhadap HCl ?
Jawab:
Hubungan antara
dengan konsentrasi HCl
menghasilkan garis linear yang turun.
Tingkat reaksi terhadap HCL
=
=
=
=
n
= 1
3. Tulis
persamaan laju reaksinya!
Jawab:
HCl(aq) + Na2S2O3(aq)
2NaCl(aq)
+ H2S2O3(aq)
V = -
4. Berapa
tingkat reaksinya?
Jawab:
Orde reaksi = m + n = 1 + 1 = 1
5. Mengapa
pada eksperimen ini jumlah volume dibuat konstan dengan menambah air pada
setiap pengenceran?
Jawab:
Penambahan air bertujuan untuk
mempertahankan kesetimbangan pada sistem reaksi.
b. Percobaan
2 ( Pengaruh Suhu )
1. Bagaimana
pengaruh suhu terhadap laju reaksi larutan Natrium Tiosulfat dengan Asam
Klorida?
Jawab:
Semakin tinggi suhu maka waktu yang
diperlukan semakin cepat pula.
2. Apakah
reaksi tersebut termasuk endoterm atau eksoterm ?
Jawab:
Reaksi endoterm dapat diketahui jika
berlangsung pada suhu rendah, sedangkan reaksi eksoterm dapat diketahui jika
berlangsung pada suhu tinggi.
c. Percobaan
3 (Pengaruh suhu dan penentuan energi pengaktifan reaksi Fe3+
dengan S2O32-)
1. Hitunglah harga Ea
dalam joule atau kilo joule!
Jawab:
Kemiringan =
=
-4436,3K
= -4436,3K
-Ea = (-4436,3K)(
)
-Ea =
-36883,4 j/mol
-Ea =
-36883,4 kj/mol
Ea =
36883,4 kj/mol
d. Percobaan 4 ( Pengaruh
Katalis Dalam Kinematika Kimia Pada Pasta Gigi Gajah )
1. Tuliskan
reaksi yang terjadi!
Jawab:
2KI + H2O2 2HI + 2K+ + O2
2. Apa
yang menyebabkan O2 banyak?
Jawab:
Gas O2 terbentuk dari dari reaksi disporposionasi H2O2.
Pada reaksi pasta gigi gajah terjadi reaksi auto redoks dari H2O2
yang berlangsung lambat. Namun dengan adanya reaksi oksidasi dari I‑
menjadi I2 sehingga reaksi H2O2 akan sangat
cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar